Friday, March 04, 2005

Pergi adalah Kembali....

Hari ini telah berpulang seorang Ayahanda dari teman serumah saya. Suasana haru benar-benar terasa di rumah ini, walau kita hanya bertiga, tetapi kita sudah mengenal satu sama lain selama hampir 2 tahun lamanya, maka sudah jelas apabila segala rasa susah dan senang kita selalu rasakan bersama.

Teman saya ini berkebangsaan Yunani, secara nasional agama mereka adalah Nasrani, tetapi teman saya lebih memilih pada atheis. Dimana Tuhan dan hari akhir adalah khayalan belaka bagi mereka. Tetapi jalan pikirin ini, tanpa mengurangi rasa hormat saya, membuat teman saya terjelembab di hari ini, dia tidak mengetahui ke mana Ayahnya pergi di hari ini ? Kapan giliran dia merasakan ketidak jelasan ini ? Susahkah suasana apabila nyawa sudah tidak di kandung badan lagi ?

Rasa kesal, sedih, marah, kecewa, dan tidak merasakan keadilan menghantui perasaannya. Tidak ada doa yang ia kenal, tidak ada budaya atau adat yang ia dapat lakukan. Pada saat menjelang tidur ketika sedang berselimut, dia pasti akan berandai-andai betapa tak bermaknanya hidup itu, betapa terangnya awal dan gelapnya akhir itu. Mereka akan berlomba-lomba menjaga kesehatan mereka, memperkaya diri mereka, dan merasa tidak aman dikala mereka sudah menua.

Apakah betul manusia yang begitu sempurna dibanding makhluk lainnya itu tidak memiliki kesempatan ?

2 Comments:

Blogger Fari Nasution said...

Kesempatan apa ini disini? Kesempatan untuk menjadi lebih baik dan kesempatan untuk jatuh ke keadaan yang lebih buruk selalu ada. The world is not black or white, the world is colorful, bahkan makhluk lain punya kesempatan juga koq. Seekor kucing liar punya kesempatan untuk memangsa tikus dikala tong sampah di lingkungannya kosong. Instead of it sleeps the whole day (kucing menghabiskan 40% - 60% hidupnya untuk tidur).

Wah, kesian banget yach temen kamu itu, berarti memang pikirannya sempit banget (duniawi belaka). Apa dia enggak melihat dinamika dunia dan isinya, dan jagat raya ini yang juga memiliki 1001 probability (tidak bisa diprediksi) itu bukan fenomena belaka? Coba tantang dech ngomong ke dia (but not now, he is in grieve), kalo 1 jam dari sekarang dia menyusul Ayahnya, what would he do and what would he become of? Cheerio little Bro.....^_^

12:43 AM  
Blogger Fari Nasution said...

Wooooiiiii, update Bro.....^_^

9:51 AM  

Post a Comment

<< Home