Sunday, April 03, 2005

Generasi McDonald

Jaman Pencahayaan atau The Age of Light adalah jaman yang penuh dengan keterbukaan, segala budaya dan adat istiadat diperbolehkan menyeberangi samudera dan agama. Setiap manusia dapat dengan mudah mengetahui, mempelajari dan juga menyandang segala sistem dan perkembangan yang telah ada atau sedang dibuat.

Pada masa sekarang ini, kepribadian generasi muda sudah semakin merata secara general di seluruh pelosok bumi, mereka melupakan apa yang namanya arti sesungguhnya jerih payah dan kesabaran itu, karena segala hal di dunia ini sudah semakin instant saja, ditambah dengan adanya penemuan terbesar abad ini yaitu internet, mereka semakin menuntut segalanya semakin mudah dan cepat.

Saya namakan generasi mereka ini generasi McDonald, mereka sudah jarang menggunakan nalar dan kemauan. Mereka lebih banyak menuntut pada hal-hal yang sebenarnya tidak bisa direalisasikan secara instant, dan juga jiwa berjuangnya sudah semakin berkurang.

Tidak ada yang salah dengan perkembangan jaman ini, tapi yang salah adalah cara mereka menerima dan menanggapinya, mereka terlalu memukul rata situasi dan kondisi agar seimbang dengan suasana yang berkembang dewasa ini.

Pada faktor beragama, banyak dari mereka yang memilih untuk atheis karena mereka menginginkan agar Tuhan berada di depan mata mereka dan berbicara langsung dengan mereka disaat dibutuhkan. Pribadi amoral ini sudah semakin membudaya karena mereka merasa religi sudah tidak seimbang lagi dengan science, sementara tidak semua religi dapat digolongkan tidak selaras dengan science.

Pergeseran moral ini sudah semakin sulit diselamatkan karena perkembangan teknologi yang begitu cepat tidak diseimbangkan dengan peng-go public-an agama. Sehingga semakin bertambahnya generasi baru di dunia ini, semakin merosotnya moral, nalar, dan perjuangan generasi itu.

1 Comments:

Blogger Fari Nasution said...

Generasi McDonald, generasi instant, they are all the same. Ini semua adalah dampak dari perkembangan teknologi (as you mentioned), dunia menjadi seolah2x semakin kecil, dan diversity becomes even more vivid. Dan karena keanekaragaman dan rigorous -nya issues di dunia ini, manusia menuntut agar semuanya tuntas dan untuk memenuhi keinginan seluruh golongan, dalam waktu yang singkat. To some extent, instant is very important, dunia itu dinamis. But how far shall it be allowed to affect our lives?

Memang, science itu ingkar dan atheis, dan kita sebagai umat Islam wajib berjihad, membuktikan bahwa science selaras dengan Islam, dan fenomena alam dapat dibuktikan oleh Islam. Bangsa Barat sebegitu mengagungkan science dan teknologi that they become atheist. As you mentioned, they don't believe in what they can't sense and need imminent. Tapi sebagian besar kaum Muslim justru mengidentikan jihad dengan perak fisik, menyerahkan nyawa di medan perang atas nama Islam. Dan sebagian besar kaum Muslim menutup diri dari perkembangan teknologi dan science sebagai wujud antipati mereka terhadap Barat. Ini dosa bagi kaum Muslim sendiri, dimana hukuman Allah SWT adalah terbelakangnya kaum Muslim dan ditindasnya kaum Muslim oleh bangsa Barat. Maka dari itu sudah saatnya kaum Muslim itu terdidik dan terpelajar, mengenyam pendidikan tinggi sebagaimana pesan Rasulullah SAW agar menuntut ilmu sejauh manapun sampai ke negeri Cina sekalipun (sekarang ini ke bangsa Barat, kita semua tau bahwa Barat adalah pusat peradaban kontemporer masa kini). Niscaya jika ini tercapai, maka kita bisa menyibak dan membuktikan bahwa science dan teknologi itu selaras dengan agama (Islam).

6:35 AM  

Post a Comment

<< Home