Tuesday, March 14, 2006

Akhirnya

Akhirnya - Gigi

ku sadari akhirnya kerapuhan imanku
telah membawa jiwa dan ragaku
ke dalam dunia yg tak tentu arah

ku sadari akhirnya Kau tiada duanya
tempat memohon beraneka pinta
tempat berlindung dari segala mara bahaya

reff: oh Tuhan mohon ampun
atas dosa dan dosa selama ini
aku tak menjalankan perintahMu
tak pedulikan namaMu
tenggelam melupakan diriMu

oh Tuhan mohon ampun
atas dosa dan dosa sempatkanlah
aku bertobat hidup di jalanmu
tuk penuhi kewajibanku
sebelum tutup usia kembali padaMu
oh kembali padamu ohhh

Proses Melahirkan Diri Kembali

Manusia dilahirkan ke dunia menjadi sosok yang masih dalam keadaan bersih akan dosa-dosa. Seperti sebuah kertas yang bersih. Tak ada noda sama sekali. Ketika dalam masa pertumbuhannya, manusia diperjalanan akan berinteraksi dengan dunia luar, mereka akan belajar dari lingkungan sekitarnya.

Dunia memiliki pedoman hidup berbeda di tiap-tiap komunitasnya. Masing-masing memiliki acuan yang mereka tetapkan sendiri-sendiri atau mengadaptasi dari konsep yang sudah ada. Namun, apabila manusia terlalu terbebas membuat konsep pedoman untuk kehidupan berbangsanya tanpa mengetahui kadar yang baik dan buruk secara definisi yang luhur, si manusia yang dalam keadaan bertumbuh itu akan mengkonsumsi acuan yang ditetapkan tanpa perdebatan sama sekali.

Mengapa manusia tidak berdebat dengan pedoman yang ditetapkan ? Mungkin secara individu teramat sangat menguntungkan baginya. Sementara pedoman itu secara jangka panjang belum tentu value (nilai) yang dipersembahkan bagi mereka itu baik adanya, mungkin secara jangka pendek pedoman itu sangatlah menguntungkan. Tapi apakah kita benar-benar mengerti arti untung. Untung yang baik adalah dimana semua pihak terwakilkan keuntungannya, sementara untung yang hanya mewakili sebelah pihak tak bisa dikatakan untung. Lebih condong kearah buntung.

Jadi kemanakah kita harus berpijak agar semua pihak teruntungkan dan manusia yang terlahir di dunia terbentuk dengan pedoman yang baik ?

Dalam bidang psychology, ada terminologi-terminologi seperti Id, Conscience, Ego, dan Superego. Id adalah dorongan hawa nafsu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Conscience adalah hati nurani suatu individu untuk berkata dan bertindak untuk kebaikan. Ego adalah drive manusia untuk melakukan entah Id, atau Conscience, ataupun keduanya, tergantung yang mana yang paling kuat. Karena di dalam diri suatu individu, terjadi peperangan setiap harinya antara Id dan Conscience. Superego adalah norma atau acuan atau pedoman hidup di dunia.

Kembali ke pembahasan tadi, apabila pedoman yang ada membuat individu terpuaskan atau teruntungkan tanpa memperhatikan khalayak orang banyak, maka ketamakan akan merajalela, saling sikut, perebutan kekuasaan, pembohongan maupun pembodohan akan selalu terjadi, di sini Id adalah penguasa Ego karena Superego yang dipilih atau terpilih. Di lain pihak, apabila Conscience menguasai Ego, maka kesinambungan, keharmonisan, kedamaian, dan kerjasama akan selalu terjadi. Tapi mungkinkah semua manusia memiliki Conscience yang berkuasa dalam dirinya masing-masing ? Silahkan baca berita hari ini dan esok. Segala kerusakan moral terjadi setiap hari tanpa kata henti.

Maka pertanyaan kita mengarah tentang bagaimana cara membuat Conscience jauh lebih kuat daripada Id. Mari kita buka Superego yang kita anggap pedoman hidup, Al-Qur'an. Di situ tersurat perintah untuk berpuasa, baik Fardhu maupun Sunnah. Di sini saya hanya akan berbicara pada yang Fardhu, yaitu puasa Ramadhan 30 hari penuh selama sebelum matahari terbit sampai akhirnya tenggelam.

Mari kita bedah arti dari puasa dalam segi kejiwaan. Allah SWT memerintahkan kita berpuasa hanya pada saat dimana seharusnya ada matahari saja, adalah karena pada masa itu segala godaan untuk penguatan Id merajalela disetiap detiknya, disini jiwa kita banyak dilatih selama 30 hari penuh. Kalau anda merasa bosan dengan teori ini, sekarang kita perhatikan teori kejiwaan pada puasa yang satu lagi. Pernahkah anda melowongkan waktu anda untuk tidak berinteraksi dengan dunia sekitar dan hanya duduk sendiri dalam ruangan kosong ? Pada saat itu, ada pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari dalam diri anda mengenai hal-hal yang berhubungan dengan dosa anda kemarin dan hari-hari sebelumnya, apa tujuan anda hidup, mau berbuat apakah anda untuk hidup anda, dsb. Itulah masa dimana Conscience mulai lahir. Tapi apabila hari anda penuh, Superego -Al-Qur'an, menyediakan paket puasa 30 hari. Apabila anda melaksanakannya dengan penuh secara ikhlas, Conscience akan lahir kembali, atau anda terlahir Fitri (Fitrah) kembali. Conscience di sini benar-benar definisi yang sama dengan Fitrah. Ketika manusia belum terlahir ke dunia, mereka (Fitrah) telah bersaksi kepada Allah bahwa, "...Betul, kami bersaksi bahwa Engkau-lah Tuhan kami". Conscience (Fitrah) amat mengenali Allah, maka mereka akan selalu berkata kebaikan.

Tetapi manusia adalah lupa. Id yang dimilikinya dapat membuat lupa akan kelahiran Conscience-nya itu. Beruntung Superego, Al-Qur'an, telah menyediakan paket charger baterei Conscience untuk tetap mempertahankan dominasinya pada Ego, yaitu paket Sholat Fardhu 5 waktu dalam sehari selama seumur hidupnya. Sebelum matahari terbit, ketika matahari tepat searah di atas kepala, sebelum sore, ketika menjelang matahari terbenam, dan ketika telah terbenam. Ketika terus di-charge agar selalu ingat, secara kejiwaan, sholat adalah full sacrifice to the One, kita merasa bahwa kita hina-dina, lemah, dan bodoh. Efeknya akan membuat manusia untuk tidak lupa di mana darat, di mana langit, selain mengenai kedisiplinan, dsb

Dengan Superego ini, maka Conscience akan selalu mendominasi Ego. Dan Id akan selalu terjajah karena Conscience yang kuat dan terjaga kekekalannya.